Selasa, 17 Januari 2017

pakan alternatif



Cara membuat pakan alternatif untuk ayam kampung


Cara membuat pakan alternatif untuk ayam kampung
img by @disnak.jabarprov.go.id
Cara membuat pakan alternatif untuk ayam kampung – Pakan ayam menjadi salah satu masalah bagi para peternak ayam kampung sebab harga pakan yang kadang melambung tinggi yang tidak diimbangi kenaikan harga ayam akan mengakibatkan kerugian bagi para peternak ayam, untuk mengakalinya biasanya para peternak meramu pakan alternatif ayam kampung untuk menekan biaya pakan yang menjadi permasalahan tersebut dan cara ini bisa dibilang efektif sebab selain bisa menekan biaya pakan, pemberian pakan alternatif ini juga bisa meningkatkan produktifitas telur ayam kampung, baca juga artikel tentang menambah nafsu makan ayam kampung.
Dalam membuat pakan alternatif ayam kampung ini diperlukan bahan-bahan utama serta bahan tambahan yang menjadi kunci untuk menekan biaya pakan untuk ayam kampung, bahan-bahan yang digunakan ini saya kira tidak terlalu sulit untuk ditemukan sebab saya yakin bahan tersebut bisa mudah ditemukan ditempat kalian, untuk selengkapnya mengenai bahan yang digunakan bisa melihatnya dibawah ini.

Cara membuat pakan alternatif untuk ayam kampung

  • Pohon talas

Saya kira bahan ini pasti mudah ditemukan didaerah kalian karena hampir disetiap daerah pasti ada bahan yang satu ini, untuk pohon talas ini dapat digunakan umbinya saja, daun dan tangkainya saja atau bisa juga mengkombinasikannya, itu menurut selera kalian saja.
  • Beras dolog atau catu

Beras jenis ini yang akan digunakan untuk membuat pakan alternatif sebab harganya relatif lebih murah ketimbang beras pada umumnya.
  • Dedak bekatul

Untuk dedak bekatul ini sendiri bisa kalian pakai dedak dengan kualitas sedang ataupun yang bagus, maksud dari dedak berkualitas sedang adalah dedak yang tidak terlalu halus atau kasar.
  • Tepung tulang

Tulang tepung atau tepung cangkang keong ini sebenarnya tidak wajib dicampurkan, namun untuk memberikan nutrisi lebih pada pakan yang akan diramu ada baiknya mencampurkannya supaya kebutuhan akan nutrisi bisa terjaga.
Setelah semua bahan yang akan dipergunakan sudah siap makan sekarang adalah meramu bahan-bahan tersebut supaya bisa dikonsumsi oleh ayam kampung, berikut langkahnya :
  1. Cincang umbi talas atau daunnya sampai ukuran kecil atau kurang lebihnya berukuran 1 cm.
  2. Setelah umbi talas sudah dicincang lalu campurkan semua bahan seperti beras dolog, dedak, serta tepung tulang menjadi satu lalu tambahkan air secukupnya dan kemudian direbus sampai semua bahan hancur dan tercampur rata.
  3. Oh iya sebelum mencampur semua bahan tersebut kalian harus memperhatikan takarannya, untuk membuat pakan seberat 2 kg, kalian harus mencampurkan 1 kg umbi talas, ½ kg beras, ½ kg dedak dan untuk tepung tulangnya sendiri berikan sebanyak 1 sendok makan saja atau menurut selera kalian.
  4. Bila pakan sudah tercampur rata lalu angkat dan didinginkan, bila sudah dingin siap diberikan pada ayam kampung.
Pemberian pakan alternatif ini bisa dibilang lumayan karena selain bisa meningkatkan produktifitas telur juga bisa menekan biaya pakan hingga 50 %, namun ada kendala dari pakan alternatif ini yaitu soal adaptasi sebab ayam yang belum terbiasa dengan pakan ini kemungkinan tidak mau memakannya namun lama-lama ayam tersebut pasti akan terbiasa.


sumber : Disnak 2015/cara membuat pakan alternatif untuk ayam kampunghttp://www.infopeternakan.com/cara-membuat-pakan-alternatif-untuk-ayam-kampung.html/17 januari2017

Senin, 16 Januari 2017

BETERNAK AYAM KAMPUNG

CARA BETERNAK AYAM KAMPUNG
Sebagai masysarakat Indonesia, pastinya kita sudah sangat familiar dengan ayam kampung. Salah satu jenis unggas yang sangat diminati masyarakat baik daging maupun telurnya. Tahukah kita dibalik itu ada proses beternak ayam kampung dilalui peternak untuk memberikan kontribusi dalam ketahanan pangan Nasional. Walaupun jumlah penduduk Indonesia lebih dari 200 juta, ternyata jumlah peternak ayam kampung tidak lebih dari 10 juta rumah tangga. Sangat miris bukan? Itulah salah satu penyebab mahal dan langkanya ayam kampung di pasaran.

Kekurangan daging ayam kampung berdasarkan angka BPS tahun 2016 ini tidak lain penyebabnya adalah jumlah peternak ayam kampung yang sidikit, sehingga meyebabkan pasokan (suplay) pasar juga sedikit. Akhirnya sesuai dengan hukum ekonomi, penawaran sedikit - permintaan banyak maka mau tidak mau harga menjadi tinggi (mahal).
beternak ayam kampung modern

Mahalnya produk ternak ayam kampung seharusnya bisa dijadikan peluang usaha menjanjikan, baik sampingan maupun usaha pokok. Toh persaingan dalam usaha budidaya masih sangat kecil, bawangkan 10 juta berbanding 200 juta = 1 : 200. Kalau diukur berdasarkan analisa SWOT, bisa dikatakan usaha ayam kampung saat ini masih sangat menjanjikan. Tapi mengapa jumlah peternak di Negeri ini masih sangat sedikit?

Ternyata banyak masyarakat kita ragu-ragu beternak ayam kampung sebagai usaha sampingan ataupun poko karena kekurag tahuan cara budidaya. Kebanyakan kita lebih mengetahui resiko dalam usaha peternakan dibanding pengetahuan untung rugi usaha ternak. Karena lebih banyak mengenal resiko dibanding teknologi budiaya, akhirnya menyerah sebelum memulai. Bennar kan.. pasti pembaca cukup setuju dengan fenomena etos usaha anak negeri Indonesia tercinta ini.

Beternak ayam kampung tidaklah sulit. Secara alamiah budaya telah mengajarkan kita tentang cara beternak ayam skala kecil. Hampir semua suku nusantara, memiliki budaya memberi sebasang ayam kepada pengantin baru. Artinya, setiap keluarga di negeri ini sejak awal telah diajarkan mengembangakan ternak sebagai usaha. Itulah nilai dibalik sepasang ayam kampung tersebut.

Brikut inilah cara beternak ayam kampung dari start (mulai) hingga panen

  1. Siapkan kandang: ukuran kandang ayam kampung secara standar sederhana adalah 5  - 7 ekor / M2, kandang bisa sistem baterai ataupun postal, semua terserah kepada calon peternak. Atap sebaiknya dari rumbia ataupun asbes. 
  2. Beli bibit ayam kampung super, karena cepat panen bial dibandingkan dengan ayam kampung biasa. Ayam kampung super sudah bisa dipanen pada usia 8 -9 minggu, hampir mendekati masa budidaya ayam potong (broiler)
  3. Gunakan pakan pabrikan (pelet), untuk mendapatkan pertumbuhan cepat maka sebaiknya gunakan pakan pelet ayam potong seperti S 5. 11, S 5. 12 dan lain-lain baik yang diproduksi Pokphand, Japfa, Gold Coin dan sebagainya.
  4. Lakukan perawatan seperti pada ternak ayam potong, (khususnya pemberian vitamin harian)
  5. Jual tepat waktu, kalau mau untung dengan proses budiaya ayam kampung seperti item sebelumnya maka jangan pernah telat menjual ayam kampung yang siap panen (ukuran 1 Kg keatas). Ini untuk menghemat biaya produksi, kita tahu bahwa biaya produksi terbesar dalam budidaya ayam ada pada pengeluaran pakan. Hmpir 70% biaya produksi hanya untuk penyediaan pakan
Saya rasa langkah-langkah diatas tidaklah sulit, baik secara tekhnis maupun konsep perencanaan, yang sulit hanyalah kemauan untuk memulai. Rencana sebagus apapun kalau tidak dimulai tidak akan pernah berhasil, apakah itu usaha budidaya ayam kampung, jual pulsa, bangun perusahaan, tanam cabai dan lain sebagainya kalau tidak dimulai tidak akan pernah mendapat hasil. Beternak ayam kampung sangat mudah, resiko kegagalan juga sangat kecil, agar lebih gampang “bayangkan saja kita sedang merawat anak sendiri” Mudah-mudahan sukses pasti diraih dari usaha ayam kampung tersebut.


Minggu, 15 Januari 2017

jenis kambing potong

Jenis Kambing Potong

Selasa, Desember 29th 2015. | Budidaya Kambing
KambingPotong.com – Diperkirakan terdapat 300 bangsa kambing di seluruh dunia yang tersebar di daerah tropis maupun subtropics. Kambing-kambing tersebut dikelompokkan berdasarkan daerah penyebaran dengan disertai petunjuk produktivitas, karakteristik, dan potensinya. Biasanya bangsa kambing yang diternak untuk penghasil daging, kulit, dan bulu yang baik, hasil susunya sangat rendah.
Disebut kambing potong unggul bila memiliki cita rasa daging yang banyak disukai dan perkawinannya tak kenal musim sehingga produksi dagingnya dapat dikelola sepanjang tahun. Namun, yang lebih utama adalah sifatnya prolific (beranak kembar). Dengan jumlah anak per kelahiran yang selalu kembar, maka akan cepat menghasilkan populasi anak yang banyak. Jika pembesaran kambing potong disertai dengan manajemen pemeliharaan yang baik, produksi dagingnya pun akan lebih banyak
.
Berikut ini beberapa bangsa kambing yang potensial dikembangkan untuk ternak potong penghasil daging. Beberap di antaranya juga sebagai penghasil kulit dan bulu yang mahal harganya.

1. Kambing Angora

Kambing angora asli berasal dari daerah Asia Tengah. Kambing ini merupakan persilangan antara Capra aegagrus dengan Capra fasconeri. Dipelihara terutama untuk produksi mohair yaitu bulu kambing yang halus selembut sutera dan daging. Meskipun merupakan penghasil bulu, kambing ini dapat pula dikembangkan menjadi ternak penghasil daging. Bobot kambing jantan dewasa sekitar 55 – 80 kg, sedangkan betina sekitar 35 – 45 kg. Kambing angora bisa hidup dengan baik di daerah tropic yang keadaannya kering.
Kambing Angora

2. Kambing Achondroplastik

Ternak ini tergolong kambing kerdil berkaki pendek. Tingginya sekitar 50 cm, dan berat kambing dewasa sekitar 20 kg. penyebarannya terdapat di dekat jalur hutan  dan savana Afrika Barat dan Afrika Tengah. Kambing ini sangat baik diternakkan di daerah tropis yang berhawa lembap karena mudah sekali menyesuaikan diri dengan iklim setempat dan tahan terhadap trypanosomiasis.
Kambing kerdil ini merupakan kambing pedaging dengan mutu daging yang baik. Bila dipelihara dengan baik mudah sekali menghasilkan anak kembar dua atau tiga. Perkawinan hamper tak mengenal musim karena bisa terjadi sepanjang tahun. Namun, pertumbuhan tubuhnya lambat.
kambing achondroplastik

3. Kambing Bari

Ternak ini tergolong kambing kecil. Banyak terdapat di daerah Sind (Pakistan). Kambing dewasa rata-rata beratnya 20 – 30 kg. Berat karkas 10 – 14 kg. Keunggulannya bersifat prolifik, yaitu setiap kelahiran biasanya beranak kembar 2 – 3 ekor. Meskipun kambing ini tergolong kecil, tetapi sangat cocok dikembangkan menjadi ternak kambing penghasil daging.

4. Kambing Benggala Hitam

Kambing benggala hitam tergolong kambing kecil. Kambing ini tersebar luas di Assam dan Bangladesh bagaian utara. Bobot dewasa kambing pejantan hanya sekitar 13 kg dan betina 9 kg. Kambing ini terkenal sebagai black bengal.
Kambing ini merupakan ternak penghasil daging dengan produksi susu yang sangat sedikit. Kambing ini menghasilkan dagingnya yang sangat enak, lezat, dan lunak. Potensinya sangat besar untuk dikembangkan sebagai kambing potong. Mutu kulitnya sangat bagus dan banyak digunakan bahan untuk membuat sepatu.

5. Kambing Bligon

Kambing bligon atau gumbolo alias jawa randu merupakan keturunan kambing ettawa dengan kambing kacang. Namun, persentase darah kambing  kacang lebih tinggi, yaitu lebih dari 50%. Kambing ini memiliki moncong yang lancip, telinga tebal dan lebih panjang dari kepalanya, leher tidak bersurai, sosok tubuh terlihat tebal, dan bulu tubuhnya kasar.
Pemeliharaan kambing ini sangat mudah karena menyukai pakan jenis apa saja, termasuk rumput-rumputan lapangan. Selain itu, anak yang dilahirkan cepat besar sehingg sangat tepat kalau dipelihara untuk kambing potong. Jenis kambing ini banyak tersebar di pantai utara Jawa seperti Cirebon dan Semarang, juga banyak dipelihara di daerah Gunung kidul, Yogyakarta.
kambing bligon

6. Kambing Creolo

Kambing creolo merupakan ternak penghasil daging yang sangat popular di Amerika Latin dan Tengah. Memiliki kemampuan hidup di daerah yang sangat kering. Bulunya tipis, pendek, dan berwarna hitam atau cokelat, sering kali terdapat bercak-bercak putih. Tanduknya melengkung dan telinga pendek serata tegak. Kambing jantan memeliki janggut, sedangkan betina tidak memiliki janggut. Tinggi gumba jantan sekitar 75 cm dan betina sekitar 65 cm. Berat hidup kambing dewasa rata-rata 40-60 kg dengan tubuh yang gempal. Jumlah anak per kelahiran 1-2 ekor.

7. Kambing Gaddi

Kambing ini disebut juga kambing dwiguna karena merupakan penghasil daging sekaligus bulu. Ia tergolong dalam kambing berambut panjang. Bisa menghasilkan 0,5-1 kg rambut kasar per ekor  dengan panjang 17-25 cm. Kambing gaddi dinamakan juga kambing himachal pradesh. Kambing ini banyak terdapat di daerah pegunungan India Utara dan Pakistan.

8. Kambing Kacang

Kambing kacang merupakan kambing potong yang sangat prolifi, yaitu sering melahirkan anak kembar. Kelahiran kembar dua merupakan hal biasa. Bahkan, kadang-kadang melahirkan anak kembar tiga. Kambing ini dapat berkembang biak sepanjang tahaun sehingga sangat cocok dikembangkan untuk kambing potong.
a. Kambing Kacang Indonesia
Kambing kacang merupakan kambing local Indonesia yang tersebar luas terutama di Jawa. Kambing ini memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap pakan berkualitas rendah dan lingkungan ekstrem.
Kambing jantan dewasa memiliki tinggi sekitar 60-65 cm dengan bobot rata-rata 25 kg. untuk kambing betina dewasa memiliki tinggi sekitar 50-56 cm dengan bobot rata-rata sekitar 20 kg. Kambing betina pertama kali beranak pada umur 12 – 13 bulan. Namun, produksi susunya masih sedikit. Rata-rata bobot lahir kambing kacang sekitar 3,28 kg. Total bobot sapih (umur 90 hari) adalah 10,12 kg. Kemampuan hidup saat lahir adalah 100% dan kemampuan induk melahirkan anak kembar dua sekitar 52,2%, kembar tiga 2,6%, dan tunggal 44,9%.
Kambing kacang jantan muda mencapai dewasa kelamin mulai umur 20-23 minggu atau 135-173 hari. Kamibng betina mulai dewasa kelamin pada umur 153-454 hari atau rata-rata umur 307,72 hari. Angka pemotongan kambing kacang tergolong tinggi di Indonesia, terutama untuk produksi daging. Persentase karkasnya sekitar 44-51%..
 kambing kacang
b. Kambing Kacang Malaysia
Kambing kacang malaysia umumnya berwarana hitam, tetapi kadang-kadang terdapat beberapa bercak putih di tubuhnya. Tanduk berbentuk pedang melengkung ke atas dan belakang, baik pada kambing jantan maupun betina. Telinganya pendek dan tegak. Janggut terdapat pada yang jantan sangat jarang pada betina. Tinggi gumba jantan antara 60-65 cm dan betina sekitar 56 cm. bobot jantan dan betina dewasa rata-rata  25 kg dan 20 kg. Produksi susunya sedikit, sehingga lebih cocok dikembangkan menjadi ternak panghasil daging. Persentase karkasnya berkisar antara 44-51%.
c. Kambing Kacang Filipina
Kambing kacang filipina memiliki tinggi gumba rata-rata 50-60 cm dengan berat sekitar 30 kg. Tubuhnya berwarna hitam, cokelat, putih, atau campuran dair warna tersebut. Memiliki bulu kasar, berjanggut, dan bertanduk pedang. Beranak pertama kali pada umur 12-13 bulan dan biasanya melahirkan anak kembar dua.
d. Kambing Kacang Fiji
Kambing kacang fiji merupakan kambing kecil berbulu pendek. Bulunya berwarna kombinasi putih, hitam, cokelat, dan abu-abu. Jantan dan betina bertanduk, tetapi ada juga yang dungkul (tak bertanduk). Rata-rata tinggi gumba 58-66 cm. bobot jantan dan betina masing-masing  25 kg dan 20 kg. Interval beranak sekitar 262 hari. Kambing ini sering melahirkan anak kembar dua.
e. Kambing Kacang Marica
Kambing marica merupakan kambing kecil berbulu pendek yang terdapat di Sulawesi. Kambing ini memiliki penampilan yang mirip sekali dengan kambing kacang yang terdapat di Jawa. Namun, ukuran fisiknya lebih kecil dan tidak bertanduk.

9. Kambing Kashmir

Kambing ini tergolong ternak pegunungan. Sangat cocok hidup di daerah pegunungan Asia Tengah seperti Tibet, Mongolia Dalam, Kashmir, Iran, Turki, Kurdistan, Khirghizia, dan daerah sekeliling Rusia. Ia mampu hidup di daerah kering pada ketinggian 3.600-4.200 m dpl. Berat jantan dewasa sekitar 60 kg dan betina 40 kg untuk kambing asal Mongolia Dalam. Kambing ini merupakan keturunan langsung dari kambing liar Capra falconeri. Kambing gembrong yang terdapat di Bali diduga merupakan keturunan kambing Kashmir.
Kambing Kashmir yang berwarna putih dapat menghasilkan bulu 123 g/ekor/tahun. Kambing Kashmir hitam menghasilkan  bulu 175-200 g/ekor/tahun. Kambing putih bila dipelihara di tempat yang memiliki suhu tinggi atau rendah akan hidup merana. Namun, untuk kambing hitam lebih tahan dhidup di daerah ekstrem. Selain bulu, kambing ini juga menghasilkan daging dan kulit.

10. Kambing Kerdil dan Cina Selatan

Kambing ini tergolong kambing kerdil daerah tropic lembap. Berat jantan dewasa sekitar 30 kg, sedangkan betina hanya 25 kg. Tergolong sebagai kambing pedaging karena hasil susunya sangat sedikit, yaitu hanya 0,5 kg per hari. Ternak ini sangat sering melahirkan anak kembar dua.

11. Kambing Kecil Afrika Timur

Kambing kecil ini daerah Afrika Timur dan banyak dipelihara sebagai ternak penghasil daging dan kulit. Penampilannya mirip kambing kacang yang terdapat di Indonesia. Warna bulunya bermacam-macam, tetapi rata-rata berambut pendek. Tanduknya kecil. Berat kambing dewasa rata-rata 30 kg. Keunggulan kambing ini sangat prolific, yaitu sering melahirkan anak kembar.

12. Kambing Maxoto

Kambing ini dikenal pula dengan sebutan kambing nungfing. Banyak diternak di Brazil bagian timur laut. Kambing ini diperkirakan berasal dari keturunan portugis charnequeiro varietas elentejo, yaitu kambing potong yang sangat populer di Portugis dan Spanyol. Kambing maxoto memiliki bulu berwarna cokelat mudah atau cokelat kelabu kuning dengna garis-garis hitam di punggung dan perut. Warna bulu muka dan kaki hitam. Hewan ini diternaka untuk diambil kulit dan dagingnya.
Berat kambing dewasa rata-rata 32 kg. Induk betina bisa melahirkan tiga kali dalam dua tahun dan hampir 90% selalu melahirkan kembar.

13. Kambing Sahel

Kambing ini paling cocok dikembangkan di daerah padang pasir yang kering, seperti di Sudan dan Afrika Barat. Keunggulannya tahan panas dan lingkungan yang sangat kering seperti sabana di pinggiran Gurun Sahara. Kambing ini merupakan ternak penghasil daging dan kulit berkualitas tinggi disertai rambut yang pendek, tetapi halus.

14. Kambing Salt Range

Penyebaran kambing ini meliputi daerah barat laut Pakistan, Rawalpindi, dan Mianwali. Kambing ini unggul dalam menghasilkan daging dan bulu yang berambut panjang. Berat pejantan bisa mencapai 40 kg. Kambing salt range yang berumur satu tahun, berat karkasnya bisa mencapai 15-20 kg. hasil bulu per tahun mencapai 0,5-1 kg per ekor.

15. Kambing Sirli

Jenis kambing ini banyak terdapat di daerah barat laut Pakistan. Penyebaran ternak terutama di daerah pegunungan berat kambing dewasa sektiar 35 kg. memiliki ukuran rambut panjang yang mencapai sekitar 25 cm.

16. Kambing Somali

Kambing somali hampir semuanya berbulu putih halus. Kambing jenis ini tergolong sebagai penghasil daging dan kulit. Keunggulannya berkulit tipis, tetapi mutunya bagus. Berat kambing berkisar antara 20-30 kg. Kambing ini banyak terdapat di Somalia, Afrika Timur.

17. Kambing Spanish

Kambing spanish atau La Mancha berasal dari Spanyol. Ternak ini memiliki ciri khas, yaitu telinganya sangat pendek atau hampir tidak berdaun telinga. Berat jantan dewasa sekitar 55-80 kg dan betina 35-40 kg. Warna bulu bermacam-macam dan berbulu pendek. Kambing ini sangat tangguh dan mampu beradaptasi terutama untuk produksi daging. Keunggulannya memiliki fisiologis reproduksi yang sangat khas, yaitu dapat berkembangbiak pada musim gugur hingga musim dingin dalam setahun. Hal ini memungkinkan kambing dapat beranak dan memproduksi daging sepanjang tahun di daerah subtropis

sumberr :kambing potong,2015,jenis kambing potong http://www.kambingpotong.com/jenis-kambing-potong,17 januari 2017

Sabtu, 07 Januari 2017

analisis usaha budidaya ayam pedaging broiler

Analisa Usaha Budidaya Ayam Pedaging Broiler

Analisa Usaha Budidaya Ayam Pedaging Broiler - Prospek agribisnis budidaya/peternakan ayam pedaging Broiler cukup baik, meskipun pesaing bermunculan setiap waktu tetapi masih belum dapat memenuhi permintaan pasar selalu meningkat. Ditambah lagi adannya program perbaikan gizi serta kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi hewani. Produksi ternak ayam broiler saat ini berkembang dengan pesat dan peluang pasar yang masih terbuka lebar. Untuk cara budidaya/beternak ayam pedaging Broiler, 

Dasar Perhitungan Analisa Usaha

Dasar perhitungan biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh
dalam analisis ini, antara lain adalah:

  • Jenis ayam yang dipelihara adalah jenis ayam ras pedaging (broiler) dari strain CP.707.
  • Sistem pemeliharaan yang diterapkan dengan cara intensif pada kandang model postal
  • Luas tanah yang digunakan yaitu 200 m2 dengan nilai harga sewa tanah dalam 1 ha/tahun adalah Rp 1.000.000,-.
  • Kandang terbuat dari kerangka bambu, lantai tanah, dinding terbuat dari bilah-bilah bambu dengan alas dinding setinggi 30 cm, terbuat dari batu bata yang plester dan atap menggunakan genting.
  • Ukuran kandang, yaitu tinggi bagian tepinya 2,5 m, lebar kandang 5 m dan lebar bagian tepi kandang 1,5 m.
  • Lokasi peternakan dekat dengan sumber air dan listrik.
  • Menggunakan alat pemanas (brooder) gasolec dengan bahan bakar gas.
  • Penerangan dengan lampu listrik.
  • Umur ayam yaitu dimulai dari bibit yang berumur 1 hari
  • Litter/alas kandang menggunakan sekam padi.
  • Jenis pakan yang diberikan adalah BR-1 untuk anak ayam umur 0-4 minggu dan BR-2 untuk umur 4-6 minggu.
  • Tingkat kematian ayam diasumsikan 6%.
  • Mama masa pemeliharaan yaitu 6 minggu (42 hari).
  • Berat rata-rata per ekor ayam diasumsikan 1,75 kg berat hidup pada saat panen.
  • Harga ayam per kg berat hidup, yaitu diasumsikan Rp 2500,-, walau kisaran harga sampai mencapai Rp 3000,- ditingkat peternak/petani.
  • Ayam dijual pada umur 6 mingu atau 42 hari.
  • Nilai pupuk kandang yaitu Rp 60.000,-.
  • Bunga Bank yaitu 1,5%/bulan
  • Nilai penyusutan kandang diperhitungkan dengan kekuatan masa pakai 6 tahun dan nilai penyusutan peralatan diperhitungkan dengan masa pakai 5 tahun.
  • Perhitungan analisis biaya ini hanya diperhitungkan sebagai Pedoman dasar,
    karena nilai/harga sewaktu-waktu dapat mengalami perubahan.

 

Analisa Usaha Budidaya Ayam Pedaging Broiler

Adapun rincian biaya produksi dan modal usaha tani adalah sebagai berikut :

1. Biaya prasarana produksi
a. Sewa tanah 200 m2 selama 2 bulan Rp. 20.000,-
b. Kandang ukuran 20 x 5 m
- Bambu 180 batang @ Rp 1250, Rp. 225.000,-
- Semen 4 zak @ Rp 7000, Rp. 28.000,-
- Kapur 30 zak @ Rp 6000, Rp. 18.000,-
- Genting 2600 bh @ Rp 90, Rp. 234.000,-
- Paku reng 5 kg @ Rp 2000, Rp. 10.000,-
- Paku usuk 7000 kg @ Rp 1800, Rp. 12.600,-
- Batu bata 1000 buah @ Rp 55, Rp. 55.000,-
- Pasir 1 truk Rp. 230.000,-
- Tali 28 meter @ Rp 5000, Rp. 14.000,-
- Tenaga kerja Rp. 400.000,-
c. Peralatan
- Tempat pakan 28 bh @ Rp 5000, Rp. 140.000,-
- Tempat minum 32 bh @ Rp 3880, Rp. 124.000,-
- Sekop 1 bh Rp. 7.000,-
- Ember 2 bh @ Rp 2000, Rp. 4.000,-
- Tong bak air 1 bh Rp. 15.000,-
- Ciduk 2 bh @ Rp 500, Rp. 1.000,-
- Tabung gas besar 1 bh Rp. 250.000,-
- Thermometer 1 bh Rp. 2.000,-
- Regulator 1 bh Rp. 52.500,-
- Brooder (gasolec) 1 bh Rp. 15.000,-
- Tali gantung tmp pakan 120 m @Rp 500,- Rp. 60.000,-
Jumlah biaya prasarana produksi Rp. 2.052.000,-
 
2. Biaya sarana produksi
a. Bibit DOC 1000 bh @ Rp 900,- Rp. 900.000,-
b. Pakan dan obat-obatan
- BR-1 31 zak (0-4 minggu) @Rp 36.000, Rp. 1.116.000,-
- BR-2 34 zak (4-6 mingu) @ Rp 34.000, Rp. 1.156.000,-
- obat-obatan @ Rp 150,-/ekor Rp. 150.000,-
c. tenaga kerja pelihara 1,5 bln @ Rp 105.000,- Rp. 157.500,-
d. Lain-lain Rp. 10.000,-
- sekam padi alas kandang 1 truk @Rp 60.000,- Rp. 60.000,-
- karung goni bekas 32 kantong @ Rp 300,- Rp. 2.400,-
- pemakaian listrik selama 0-6 minggu Rp. 7.000,-
- pemakaian gas Rp. 35.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 3.583.900,-
 

3. Biaya produksi
a. Sewa tanah 200 m2 selama 2 bulan Rp. 20.000,-
b. Nilai susut prasarana produksi/2 bln
- kandang Rp. 51.109,-
- Peralatan Rp 805.660,- : 30 Rp. 26.856,-
c. Bibit DOC 1000 ekor Rp. 900.000,-
d. Pakan dan obat-obatan Rp. 2.422.000,-
e. Tenaga kerja Rp. 157.500,-
f. lain-lain Rp. 104.400,-
g. Bunga modal 1,5% per bulan Rp. 84.543,-
h. Bulan modal 1,5 bulan Rp. 126.815,-
Jumlah biaya produksi Rp. 3.808.680,-
 

4. Pendapatan
a. Total produksi 1000X94%X1,75 kg X Rp 2500,- Rp. 4.112.500,-
b. Nilai Pupuk kandang Rp. 60.000,-
c. Jumlah pendapatan Rp. 4.172.500,-
d. Keuntungan Rp. 363.820,-
 

5. Parameter kelayakan usaha
a. BEP Volume Produksi = 870 ekor
b. BEP Harga Produksi Rp. 3.316.000,-
c. B/C Ratio = 1,09
d. ROI = 6,45 %
e. Rasio keuntungan terhadap pendapatan = 8,71 %
f. Tingkat pengembalian modal = 2,6 th.


sumber:  Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,analisis usaha budidaya ayam pedaging broilerhttp://www.gemaperta.com/analisa-usaha-ayam-pedaging-broiler.html,17 januari 2017

strategi atau cara memasarkan

cara mempromosikan atau memasarkan
Bagi pengusaha Ternak Sapi yang serius mengembangkan bisnis Ternak Sapi, mereka menyadari bahwa aktivitas pemasaran dan promosi usaha Ternak Sapi harus dilakukan lewat berbagai cara untuk mencapai kesuksesan. Di halaman ini, kami akan memberikan 50 cara mempromosikan usaha Ternak Sapi agar usaha Ternak Sapi tersebut mencapai kesuksesan.
Namun sebelum kami menjelaskan lebih jauh, izinkan kami memberikan penjelasan sedikit tentang Strategi Pemasaran. Pemasaran (menurut Wikipedia) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran (dari sudut pandang penjual):
1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen:
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan
4. Komunikasi (comunication).
Saat ini ada satu strategi pemasaran yang sedang gencar dilakukan oleh banyak orang, yaitu berpromosi online melalui website. Anggaplah website adalah markas besar untuk bisnis Ternak Sapi Anda. Maka dengan adanya website, melalui cara-cara promosi yang akan segera kami sebutkan ini, Anda akan mempromosikan website sekaligus mempromosikan usaha Ternak Sapi. Dimana di website tersebut akan berisi produk, harga, layanan, alamat, testimoni, dan lain sebagainya. Mengapa demikian? Karena seharusnya website akan mendukung bisnis Ternak Sapi jika diintegrasikan antara promosi offline dan online.
Berikut beberapa alasan mengapa promosi website untuk Ternak Sapi perlu juga dilakukan secara offline dan online:
  1. Tidak semua calon konsumen potensial memiliki waktu untuk mencari website Anda, bahkan mungkin tidak mau susah-susah mencari. Ketika website Anda diingat pertama kali, maka mereka akan mencari cara untuk dapat mengakses website Anda dan jika beruntung, terjadilah transaksi.
  2. Tidak semua orang yang biasa menggunakan internet sekalipun mengerti cara memanfaatkan search engine untuk memenuhi kebutuhan mereka, bahkan mungkin tetap bertanya orang di sekitar mereka. Sehingga, jika Anda beruntung website Anda-lah yang akan diakses, dan terjadilah transaksi.
  3. Kini untuk menaikkan ranking di search engine sudah semakin ketat persaingannya sehingga kecil kemungkinan bagi calon konsumen untuk menemukan website Anda. Jika website Anda sudah ada di benak mereka, maka mereka tidak perlu lagi mencari apa yang mereka butuhkan melalui search engine.
  4. Hukum probablilitas untuk pemasaran berlaku. Semakin banyak orang mengenal website Anda melalui berbagai macam cara promosi, maka akan semakin banyak calon-calon konsumen yang akan menjadi konsumen serius.
  5. Dimana ada kesempatan bertemu dengan kesiapan, disitulah keberuntungan berada. Ungkapan ini mungkin cocok bagi Anda yang mempromosikan website melalui berbagai macam cara.
Ilustrasi Integrasi Promosi Offline dan Website (online)
Ilustrasi Integrasi Promosi Offline dan Website (online)
Promosi (menurut Wikipedia) adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi, produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan. Tujuan promosi diantaranya adalah:
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit/laba
3. Untuk mendapatkan konsumen baru dan menjaga kesetiaan konsumen
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
7. Mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen.
Nah, dari ketujuh tujuan promosi diatas, berikut adalah 50 teknik promosi website yang nantinya akan berisi profil bisnis Ternak Sapi Anda. Sehingga, begitu mereka mengakses website Anda, Anda juga sekaligus mempromosikan usaha Ternak Sapi Anda di website tersebut.
Ketika melakukan aktivitas promosi yang kami sebutkan dibawah, jangan lupa untuk selalu memberitahukan alamat website Anda ke calon konsumen Anda.
1. Memasang iklan baris di koran.
2. Memasang iklan di buku telepon (yellow pages).
3. Menyebarkan katalog promosi dan iklan di pusat perkulakan.
4. Mendekati calon konsumen lewat telepon secara aktif.
5. Mendatangi langsung konsumen yang potensial.
6. Berpromosi lewat surat (direct mail).
7. Menjadi pembicara di seminar, dan bicarakan hal-hal yang hanya dikuasai.
8. Menjadi pembicara tamu acara dialog di radio.
9. Membuat data konsumen lengkap dengan alamat dan kontaknya. Jaga terus agar tetap up to date.
10. Membangun citra perusahaan dengan kop surat yang menarik.
11. Merancang brosur yang menjelaskan keuntungan produk.
12. Mengembangkan cara pemesanan lewat jarak jauh (delivery) seperti lewat surat, email, SMS, Telpon, BBM atau media lainnya
13. Membuat tempat khusus untuk memamerkan usaha Ternak Sapi
14. Merancang pemasaran jarak jauh (telemarketing)
15. Membuat logo perusahaan sesuai dengan citra yang dibangun
16. Menerbitkan bulletin yang berkaitan dengan usaha yang dimiliki, paling tidak 3 bulan sekali
17. Mencetak kalender dan membagikannya sebagai souvenir.
18. Membuat kampanye sosial yang berkaitan dengan bisnis Ternak Sapi.
19. Membuat stiker dengan logo dan slogan perusahaan dan membagikannya
20. Membuat kaos dengan logo dan nama perusahaan lalu membagikannya.
21. Menjajaki promosi dengan perusahaan lain yang bukan pesaing.
22. Memasang iklan di media cetak mingguan atau bulanan seperti majalah, bulletin, atau tabloid.
23. Memanfaatkan promosi patungan untuk menghemat biaya promosi
24. Berterimakasih pada konsumen dengan mengirimi surat
25. Menjaga hubungan dengan konsumen dengan mengirimkan kartu ucapan
26. Memasang profil perusahaan di Koran dan majalah yang biasa di baca calon konsumen sasaran
27. Menyewa agen periklanan atau humas (Public Relation)
28. Menyelenggarakan kontes atau sayembara yang bersifat promosi
29. Menyelenggarakan seminar yang khusus membahas produk atau jasa yang ada di perusahaan
30. Menyelipkan brosur, katalog promosi atau bahan promosi lain ke dalam tagihan yang dikirim
31. Mencari calon konsumen di pameran-pameran.
32. Mencari calon konsumen di perkumpulan atau komunitas yang berhubungan dengan bisnis Ternak Sapi
33. Menari calon konsumen di seminar-seminar.
34. Mencari konsumen potensial di majalah atau koran
35. Mengemas brosur, daftar harga, dan surat menyurat dalam tempat khusus untuk konsumen.
36. Memasang papan penunjuk yang mengarahkan ke kantor Anda.
37. Menyebarkan brosur yang diselipkan di wiper kaca mobil.
38. Mencetak kalimat bersifat promosi pada kertas promosi atau amplop.
39. Memasang logo dan nama perusahaan di kendaraan perusahaan.
40. Membuat daftar produk, lengkap dengan gambar.
41. Menyiapkan video tentang profil perusahaan.
42. Menyiapkan proposal yang ditawarkan untuk mengantisipasi kebutuhan konsumen.
43. Menyiapkan contoh produk gratisan.
44. Menyediakan kesempatan pada calon konsumen untuk melihat-lihat proses produksi.
45. Mensponsori acara amal.
46. Menyebarkan kartu nama ke kenalan, saudara, teman, atau siapa saja.
47. Membuat mug dan membagikannya sebagai cinderamata
48. Membuat topi sebagai hadiah
49. Menerbangkan balon berisi logo perusahaan pada acara-acara tertentu
50. Beriklan di media elektronik seperti radio dan televisi
51. Pasang papan iklan di reklame, halte bus, dan tempat-tempat strategis
Demikianlah 51 cara promosi bisnis Ternak Sapi dan strategi pemasarannya. Semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi Anda dalam menjalankan usaha Ternak Sapi. Apabila Anda tertarik, kami siap membantu membangun website untuk usaha Ternak Sapi Anda.

sumber :http://www.beresweb.com/50-cara-promosi-bisnis-ternak-sapi-dan-strategi-pemasarannya,2015.cara mempromosikan ternak sapi/17 januari 2017